Iklan

Polemik Pemberitaan Penggerebekan di Kubu Raya: Pimred Media Targetoperasi.id Pertanyakan Ketidakakuratan Informasi

mega-berita.com
Sabtu, 08 Februari 2025 | 01.10 WIB Last Updated 2025-02-07T18:10:31Z
Mega-Berita.com Kubu Raya, Kalimantan Barat – Terjadi polemik yang memanas terkait pemberitaan tentang penggerebekan yang dilakukan pada Rabu, 5 Februari 2025, di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Nurjali, Pimred Media Targetoperasi.id, angkat bicara dan mempertanyakan keakuratan informasi yang beredar di media online mengenai kejadian tersebut.
Dalam rilis beredarnya, ada sejumlah ketidakcocokan antara fakta di lapangan dengan pemberitaan yang tersebar. Salah satu yang dipertanyakan adalah inisial nama korban yang disebutkan dalam berita. Nurjali mengaku curiga bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bahkan mencurigai adanya kesalahan dalam penyebutan identitas korban yang bisa menyesatkan publik.
"Kami bertanya, siapa sebenarnya korban yang disebut dengan inisial N itu? Apakah sumber informasi yang digunakan sudah benar dan kredibel?" ungkap Nurjali. Ia juga menyampaikan kecurigaannya tentang bagaimana pemberitaan tersebut disusun tanpa melibatkan keterangan langsung dari saksi atau korban yang berada di lokasi saat penggerebekan. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan prinsip jurnalistik yang seharusnya mengikuti dengan kaidah 5W+1H (Apa, Siapa, Dimana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana).
Namun, yang lebih menggelitik perhatian adalah adanya dugaan kejanggalan dalam rilis berita yang sudah terbit. Salah satu yang dipertanyakan adalah status kelegalan tim yang diduga sebagai polisi, yang melakukan penggerebekan di lokasi bola billiar Dusun Kumpai. Nurjali menegaskan apakah tim tersebut berasal dari Polda atau Polres dan apakah mereka berwenang dalam menjalankan operasi tersebut. Tak hanya itu, ia juga menyoroti adanya laporan tentang pemerasan terhadap korban yang diduga dilakukan oleh oknum yang terlibat dalam operasi ini.
“Saya sudah konfirmasi dengan salah satu korban yang terlibat, dan mereka mengaku mengalami kekerasan dan pemerasan saat penggerebekan. Kami berhak mengetahui kebenaran dari apa yang terjadi,” tegasnya.
Nurjali mengingatkan agar semua pihak berhati-hati dalam memberikan pernyataan yang beredar di media, mengingat masalah ini sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Perbedaan narasi antara pemberitaan awal dan pemberitaan terbaru hanya menambah kebingungan di masyarakat, terutama di wilayah sekitar tempat kejadian yang merasa terhubung langsung dengan insiden tersebut.
"Jika kita tidak hati-hati, ini bisa menjadi polemik yang lebih besar. Kami ingin memastikan agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kenyataan," pungkasnya.
Sementara itu, masyarakat pun berharap agar kejadian ini segera mendapatkan klarifikasi, dan agar pihak-pihak terkait dapat memberikan penjelasan lebih lanjut agar tidak ada kesimpangsiuran informasi yang beredar luas di khalayak umum. (NJ/MH)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polemik Pemberitaan Penggerebekan di Kubu Raya: Pimred Media Targetoperasi.id Pertanyakan Ketidakakuratan Informasi

Trending Now