Mega-Berita.com POLDA KALBAR, POLRES SAMBAS - Tim Cyber Polres Sambas berhasil menindaklanjuti kasus dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang viral di akun Facebook "Sea Scarlet". 23/05/2024.
Insiden terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024, sekitar pukul 16.00 WIB, di rumah
Jeri di Dusun Jeruk, Desa Pancur, Kecamatan Tangaran. Saat itu, Selpiya, Elsa,
Luna, dan Feby sedang berkumpul. Terjadi kesalahpahaman saat bermain game Free
Fire yang menyebabkan Elsa memukul wajah Selpiya dua kali dan menendang
perutnya dua kali. Insiden tersebut direkam oleh Luna dan Feby.
Setelah kejadian, Selpiya pulang dan melaporkan kepada kakaknya, Sela.
Mengetahui hal ini, Sela mendatangi rumah Jeri untuk meminta video
penganiayaan tersebut. Setelah mendapat video, Sela menemui orang tua Elsa
untuk meminta pertanggungjawaban, namun tidak dihiraukan. Akhirnya, Sela
mengunggah video tersebut ke akun Facebook-nya, "Sea Scarlet", sehingga video
tersebut viral.
Korban, Selpiya Jahran, lahir di Pancur pada 25 Juni 2012, adalah seorang
pelajar kelas 5 SD. Pelaku, Elsa Amanda Putri, lahir di Simpang Empat pada 11
Agustus 2010, merupakan pelajar kelas 7 SMP. Kejadian tersebut disaksikan oleh
Luna, Feby, dan Jeri.
Kapolsek Teluk Keramat Iptu Hendi Winoto S.H melalui Polsubsektor Tangaran
segera turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran video, mendatangi kediaman
korban, pelaku, dan saksi-saksi untuk klarifikasi, serta mengadakan pertemuan
mediasi di Polsubsektor Tangaran. Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan
tidak menempuh jalur hukum, serta membuat surat pernyataan damai.
Video yang diunggah di akun "Sea Scarlet" telah dihapus, dan Elsa telah
membuat video klarifikasi serta permohonan maaf dan berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya.
Polres Sambas melalui Kasi humas AKP Sadoko mengimbau masyarakat agar bijak
dalam menggunakan media sosial dan segera melapor ke pihak berwenang jika
terjadi tindak kekerasan, bukan diunggah melalui medsos, apalagi mereka yang
terlibat masih dibawah umur ungkapnya. (Hum.sbs.24.5.2024).
BUDI ARDANI
Publish