Mega-Berita.com Sintang, - Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kapuas, Melalui UPT KPH Wilayah Sintang Timur terus berupaya memulihkan lahan kritis bekas pertambangan ( eks PETI ) di Sintang Kalimantan Barat.
Sebagai salah satu contoh Program Pembuatan Model Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UPSA) yang berlokasi di Kelurahan Kedabang dengan luas areal penanaman -+ 10 Ha hingga saat ini masih terus berjalan dan memasuki proses selanjutnya yaitu pemeliharaan yang dilaksanakan oleh UPT KPH Wilayah Sintang Timur.
Niko Demus selaku Kepala UPT KPH Wilayah Sintang Timur saat ditemui awak media diruang kerjanya mengatakan, untuk pemeliharaan akan kita laksanakan sampai pada tahun 2024 memang dalam pelaksanaannya agak sedikit mengalami kendala karena ada sebagian bibit yang hilang dan mati, jelasnya.
Mengingat media tanam adalah lokasi eks PETI yang berpasir dan berbatu ditambah kondisi saat ini kita menghadapi musim kemarau, jadi untuk persentase tumbuh dianggap berhasil minimal 75%, untuk itu diperlukan upaya yang lebih insentif, Terangnya.
Namun kita berupaya semaksimal mungkin, mengingat ini merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kapuas, Melalui UPT KPH Wilayah Sintang Timur dilahan eks PETI, yang dilaksanakan berdasarkan hasil uji akademisi Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Tambahnya.
Kita berharap program Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam ( UPSA ) ini bisa berhasil memulihkan daerah tangkapan air di lahan kritis bekas pertambangan dan mudah-mudahan di tahun selanjutnya bisa dilaksanakan kembali, tentunya menyasar pada lokasi - lokasi eks PETI lainya di wilayah UPT KPH Sintang Timur, Tutupnya,
Ck
