Mega-Berita.com Meningkatnya masyarakat yang menjadi korban serta meninggal
akibat dari gejala rabies, mendapat perhatian dan sorotan dari salah satu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang.
Saat di temui awak media Legislator wanita yang memiliki nama lengkap Kartimia
Mawarni dari fraksi partai Nasdem, Dapil Sintang 2 ( Kecamatan Binjai,
Ketungau Hilir, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu ) meminta dengan telah di
keluarkannya status tanggap darurat menandakan bahwa pemerintah Kabupaten
Sintang melalui OPD terkait harus serius menangani wabah penyakit
rabies.
Dirinya juga mengharapkan petugas-petugas dari OPD terkait segera terjun
kelapangan karena wabah rabies sudah menimbulkan keresahan di tengah
masyarakat Kabupaten Sintang.
Himbauan juga saya sampaikan kepada warga yang memiliki anjing peliharaan
untuk segera memberikan Vaksin dan kepada perangkat Desa baik itu Kadus Kades
Ketua BPD agar lebih proaktif lagi memberikan Edukasi tentang bahayanya
Rabies.
" Kalau bisa anjing - anjing liar yang terpapar Rabies segera dimusnahkan saja
jangan sampai semakin banyak yang menjadi korban hingga berakibat fatal, "
Pintanya.
Dikutip dari Halodoc " ada 5 jenis vaksin yang biasa digunakan, yaitu: Vaksin
DP (Distemper dan parvo), Vaksin PiBr (Parainfluenza dan Bordetella), Vaksin
DHLP I (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parvo), Vaksin DHLP II + R (
Vaksin DHLP dan Rabies), dan Booster Rabies,” jelas drh.
Gejala rabies pada manusia pada tahap awalnya adalah timbul demam, lemas,
lesu, tidak nafsu makan atau anorexia, insomnia, sakit kepala hebat, sakit
tenggorokan dan sering ditemukan nyeri.
Setelah itu, terjadi rasa kesemutan atau rasa panas (parestesi) di lokasi
gigitan, cemas dan mulai timbul fobia yaitu hidrofobia, aerofobia, fotofobia
sebelum meninggal dunia.
"Jadi tata laksana pada orang yang sudah masuk ke gejala rabies yang berat itu
mereka harus dilakukan isolasi di rumah sakit di ruang yang gelap karena
mereka takut dengan cahaya,"
Ck