Mega-Berita.com Sintang, Kalbar. - Rencana pemerintah membangun Mega proyek
bendungan sungai Melawi di kecamatan Ambalau menuai penolakan oleh mayoritas
penduduk kecamatan tersebut.
Seperti di ketahui, Kementrian PUPR melalui Direktorat kementrian sumber daya
Air Wilayah Balai Wilayah kalimantan I pontianak bersama perwakilan PT Indra
Karya ( persero ), PT INAKKO Internasional Konsulindo, dan PT Sarana
Buana sebagai pemegang KSO melakukan pertemuan konsultasi
masyarakat ( PKM ) di kabupaten Melawi pada kamis, 8/12/2022.
PKM yang merupakan bagian dari penyiapan dokumen perencanaan pembangunan
bendungan kabupaten sintang dan melawi mengindikasikan kalau proyek itu bukan
hanya wacana melainkan sudah hampir pasti menjadi sebuah mega proyek , itu
terbukti dengan terlampirnya nomor kontrak
HK.02.01/Satker-BwsB/PPK.02/JK-04/02/2022 di lembar persentasi acara.
Sandan, S.Sos salah tokoh masyarakat Kecamatan Ambalau menentang keras rencana
pembangunan bendungan tersebut, apalagi bendungan itu menutup batang sungai
melawi yang merupakan akses utama lalu lintas masyarakat kecamatan Ambalau
yang 99 persen menggunakan transportasi air sebagai penghubung antar desa
se-kecamatan Ambalau mengingat kecamatan Ambalau ini belum memiliki jalan
darat yang menghubungkan antar desa.
" Jika benar bendungan itu di bangun saya orang pertama yang akan menolak,
tegas Sandan.
Menurut sandan, tidak ada satu pun keuntungan yang di peroleh masyarakat
kecamatan ambalau jika bendungan tersebut jadi di bangun, yang ada masyarakat
di sana yang selama ini sudah sangat menderita secara ekonomi akan semakin
menderita
"Tidak ada manfaatnya sama sekali bagi warga masyarakat kecamatan ambalau akan
pembangunan bendungan tersebut, yang ada justru akan menyengsarakan, mengingat
sungai melawi adalah urat nadi perekonomian dan juga akses satu-satunya yang
menghubungkan antara desa satu dengan yang lain, jadi kalau sungai melawi di
bendung secara otomatis menutup lalu lintas masyarakat, itu sama halnya dengan
mematikan perekonomian masyarakat, kecam ketua komisi C DPRD kabupaten sintang
ini.
".Masyarakat di kecamatan ambalau hampir 100 persen bermukim di bantaran
sungai Melawi dan Sungai ambalau, jika terbendung maka secara otomatis air
akan merendam seluruh desa yang ada di kecamatan ini, sulit di bayangkan
masyarakat akan kehilangan harta benda kami, ini akan membunuh kami
secara perlahan,kecam sandan.
"Jika mau memberikan kami arti kemerdekaan beri kami akses jalan dengan dana
pusat, karena APBD kabupaten minim, dengan begitu kami merasa di anggap bagian
dari NKRI ini, jangan korbankan kami atas nama penangulangan banjir, tegas
anggota DPRD 3 periode ini.
Penulis : Yupinus Totom
Publish : Cecep Kamaruddin