Mega-Berita.com Lahir di Kelaten Pada 28 Agustus 1951 silam kini berumur 71
Tahun Berkebangsaan Indonesia yang mempunyai Nama lain atau panggilan akrabnya
yang dikenal di Indonesia bahkan Dunia dengan sebutan Kak Seto, Sang Mentor
dan Boleh di bilang Maestro pada Dunia Anak di Indonesia.
Pekerjaan yang dipilihnya ialah menjadi Psikolog anak pada Organisasi besar di
Indonesi yaitu Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, (LPAI) House of Auditore
Dikenal atas Pencipta karakter Si Komo juga Pendiri Homeschooling di Indonesia
didirikan Kak Seto.
Pasangan terkasihnya ialah
Deviana sang istri yang telah memberikan nya keturunan antara lain,.
Minuk Eka Putri Duta Sari
Bimo Dwi Putra Utama
Shelomita Kartika Putri Maharani
Nindya Putri Catur Permatasari
Berikut tulisan kisah Perjalanan Seto Mulyadi (Kak Seto) yang patut pembaca
ketahui dari mulai awal kariernya
Kehidupan awal dan karier :
Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto lahir di Klaten pada 28 Agustus
1951 sejak kecil, Kak Seto dikenal sebagai sosok yang agak lincah
dikategorikan bandel dan Aktip juga tidak bisa diam.
Ia juga pernah beberapa kali mengalami jatuh hingga sempat mengalami fobia
pada ketinggian, tetapi kak Seto selalu melatih dirinya agar fobia yang
dideritanya tersebut hilang dengan melakukan aktivitas yang tergolong
ekstrim seperti parkour.
Penyebab Kak Seto sampai melakukan hijrah ke Jakarta tiada lain lantaran
dirinya pernah kecewa tidak diterima di Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga maupun Universitas Indonesia.
Dan dari kekecewaannya itu pula, ia lantas memutuskan untuk pindah ke Jakarta
meski tanpa bekal dan keahlian apapun. Di sana, ia memulai hidup dengan kerja
serabutan sembari menunggu tes Fakultas Kedokteran tahun berikutnya.
Tidak berjodoh dengan Fakultas Kedokteran, Kak Seto lantas memutar tujuan dan
masuk Fakultas Psikologi atas saran almarhum Pak Kasur yang ia kenal
sejak ia menjadi asisten Pak Kasur pemilik Taman Indria Kanak-kanak.
#Universitas Indonesia pilihan Kak Seto#
Kak Seto menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia pada 1981, Pendidikan Magister Bidang Psikologi Program Pascasarjana
Universitas Indonesia pada 1989, dan meraih gelar Doktor bidang Psikologi
Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1993.
Menjadi asisten Pak Kasur saat pertama memulai kariernya adalah satu keunikan
dari pekerjaan awal dan cikal bakal kesuksesan Kak Seto yang kini
menjadi ayah dari empat anaknya kini, kala itu yang kemudian
dilanjutkan dengan mengisi acara Aneka Ria Taman Kanak-kanak bersama Kak Henny
Purwonegoro yang kini aktip pada bidang Keagamaannya.
Di sana, Kak Seto mendongeng, mengisi acara belajar sambil bernyanyi, dan
bermain sulap bersama anak-anak. Ilmu yang didapat dari Almarhum Pak Kasur
lalu ia gabungkan dengan ilmu yang ia miliki, yakni teknik sulap yang telah ia
pelajari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Sedangkan ilmu mendongeng
didapat melalui belajar dan berdasarkan pengalamannya.
Menjadi bagian dari anak-anak memang dituntut untuk selalu kreatif,
menyeimbangi pikiran-pikiran kreatif dan penuh imajinasi. Saat itulah karakter
Si Komo diciptakan oleh Kak Seto Berupa boneka Si Komo dan lagu yang
diciptakan, karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal.
Acaranya banyak ditunggu dan membuat namanya kian tenar, kondisi
perekonomiannya pun Allhamdulillah semakin kuat dan membaik sampai kini Banyak
membantu pada mereka yang benar membutuhkan bantuan ia rela berbagi walaupun
banyak ditentang oleh orang sekitarnya tentang banyaknya membantu sesama tapi
kak seto tetap memilih berbaik hati pada sesama.
Dan menambah kesuksesan dan melimpahnya Anugerah ALLAH SWT dan atas Doa
banyak orang dan perjuangan gigihnya inilah yang kemudian mengantarkan Kak
Seto memborong beberapa penghargaan seperti :
-The Outstanding -Young Person of the World,
-Amsterdam; kategori Contribution to World Peace, dari Jaycess International
pada 1987 silam dan Ia juga sukses mendirikan Yayasan terbesar yaitu Yayasan
Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa.
Pada 1998, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan
Anak. Kecintaannya pada anak-anak jugalah yang, telah mengantarkannya membagi
kisah lewat buku yang ia tulis, antara lain ialah : Anakku, Sahabat, dan
Guruku.
Homeschooling Kak Seto didirikan oleh Kak Seto pada tahun 2007, Kak Seto
mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto. HSKS begitu
singkatannya, merupakan lembaga pendidikan alternatif yang menjadi salah satu
solusi pendidikan bagi anak-anak Indonesia baik yang berada di dalam negeri
maupun luar negeri.
Sesuai dengan visinya, yaitu menyediakan program pendidikan bagi anak agar
memiliki keterampilan, life skill, dan karakter yang kukuh sebagai calon
pemimpin bangsa pada masa depan.
Homeschooling Kak Seto terus berusaha meningkatkan standar kualitas
pembelajaran sehingga proses belajar menjadi menyenangkan, memberikan materi
pembelajaran yang terkini, serta menyediakan tutor - tutor dengan pengetahuan
dan pengalaman profesional.
Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan atau pembelajaran yang
diselenggarakan di rumah. Namun, Homeschooling Kak Seto adalah sekolah
alternatif yang menempatkan anak-anak sebagai subjek dengan pendekatan secara
“at home” atau di rumah. Dengan pendekatan “at home” inilah anak-anak merasa
nyaman belajar karena mereka dapat belajar apapun sesuai dengan keinginannya.
Kapan saja, dengan siapa saja dan di mana saja seperti Ia tengah berada di
rumahnya.
Jadi, meski disebut homeschooling, tidak berarti anak akan terus menerus
belajar di rumah, tetapi anak-anak dapat belajar dengan kondisinya yang
benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti “at home”. Maka dalam sistem
Homeschooling, jam pelajaran bersifat fleksibel: mulai dari bangun tidur
sampai berangkat tidur kembali.
Beberapa alumni maupun siswa Homeschooling Kak Seto diantaranya: Dhea Seto,
Ayushita, Hanggini Purinda Retto, Nikita Willy, Prilly Latuconsina, Citra
Scholastika, Ray Prasetya dan Windah Basudara.
Budi Ardani