Mega-Berita.com Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menghimbau
Kepala Sekolah mulai dari PAUD/TK, SD dan SMP di Kabupaten Sintang yang
bangunan sekolahnya berada di kawasan rawan banjir untuk mengambil langkah
kewaspadaan dengan mengamankan aset-aset, dokumen dan buku-buku di tempat yang
tinggi.
Himbauan tersebut disampaikan Bupati Sintang melalui Surat Edaran Bupati
Sintang Nomor : 420/5417/Disdikbud-8 tertanggal 11 Oktober 2022. Surat edaran
ditujukan kepada Kepala PAUD/TK, SD dan SMP di Kabupaten Sintang yang gedung
sekolahnya terendam banjir.
Bupati Sintang dalam Surat Edaran tersebut mengajak dan menghimbau seluruh
Kepala PAUD/TK, SD dan SMP di Kabupaten Sintang mewaspadai potensi bahaya
banjir yang lebih besar, agar melakukan pengamanan aset dan dokumen penting
sekolah ke titik yang paling aman.
“sehubungan dengan curah hujan tinggi dan berpotensi banjir besar di Kabupaten
Sintang, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian seperti mengamankan
aset, dokumen dan buku ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari banjir” harap
Bupati Sintang.
Dalam edaran tersebut, Bupati Sintang juga memperbolehkan satuan pendidikan
yang terdampak atau tergenang banjir untuk melakukan pembelajaran secara
online selama 4 hari mulai tanggal 12-15 Oktober 2022” terang Bupati Sintang.
“yang tidak terdampak banjir tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka
seperti biasa. Bagi gedung sekolah terdampak atau tergenang banjir, agar
Kepala Sekolah langsung segera membuat laporan tertulis mengenai dampak yang
ditimbulkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang” tutup
Bupati Sintang.
Bupati Sintang dalam suratnya kepada Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak
menyampaikan data sementara jumlah warga Kabupaten Sintang yang terdampak
banjir adalah berjumlah 12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa.
“12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa ini tersebar di 104 desa atau
kelurahan yang ada di 10 kecamatan. Ada 4 kecamatan yang tidak terdampak
banjir yakni Kecamatan Sungai Tebelian, Kayan Hulu, Ketungau Hulu dan Ambalau”
terang Bupati Sintang.
(HP/red).