Mega-Berita.com Sanggau - Badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol)
Kabupaten Sanggau menggelar rapat koordinasi (rakor) kewaspadaan dini yang
berlangsung di lantai satu Kesekretariat daerah Kabupaten Sanggau, Rabu 31
Agustus 2022. Rakor yang dipimpin Bupati Sanggau Paolus Hadi itu dihadiri
langsung Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat, Brigjend Pol Rudi Tranggono
didampingi Kepala Kesbangpol Provinasi Kalimantan Barat, Hermanus.
Rakor yang mengangkat tema 'peran komunikasi publik media sosial sebagai upaya
cegah konflik menghadapi tahun politik' itu juga dihadiri Forkompimda, Sekda
Sanggau Kukuh Triyatmaka, Kepala Kesbangpol Sanggau Antonius, Sekretaris
Kominfo Sanggau, Kristianus Heru Kristianto, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) Kabupaten Sanggau yang dipimpin ketuanya Nur Kurniawan, FKUB, partai
politik, ormas, OKP dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala BIN Daerah Kalimantan Barat, Brigjend Pol Rudi Tranggono menyambut baik
dilaksanakamnya rakor ini dalam rangka menghadapi dinamika tahun politik yang
tidak lama lagi akan digelar. Dalam sambutannya, Kabinda menyampaikan beberapa
tantangan dan dinamika serta gangguan yang berpotensi mengganggu situasi
politik tahun 2022 mendatang, termasuk bagaimana pengaruhnya dengan kondisi di
luar negeri saat ini.
"Tentunya kita berharap situasi di Kalimantan Barat bisa aman, tentram
sehingga kita bisa melaksanakan denokrasi dengan baik," ujarnya.
Kabinda menyampaikan bahwa Kalimantan Barat pernah memiliki sejarah buram
tentang konflik horisontal tetapi tahun 2022 Kalimantan Barat juga mendapat
predikat Provinsi paling toleran.
"Bahkan beberapa Kabupaten/Kota diberikan penghargaan sebagai Kabupaten/Kota
paling toleran Kita ingin mengawal ini agar predikat ini dapat terus kita
pertahankan," ungkapnya.
Kabinda melanjutkan, politik identitas itu sah-sah saja, lumrah saja dalam
demokrasi, namun tidak dibenarkan melakukan provokasi.
"Kita harus tanamkan bahwa ini kampung kita,, bukan tempat orang lain dan
harus kita jaga, barulah kita berdemokrasi tanpa caci maki, menikmati pesta
demokrasi dengan hal-hal yang baik," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Hermanus
menyampaikan kehadira media sosial yang berdampak pada perubahan prilaku
sosial.
"Kalau kita cermari, kehadiran media sosial yang seharusnya untuk membangun
komunikasi yang positif, justeru cenderung disalahgunakan untuk menyebarkan
berita-berita bohong dan ujaran kebencian," ujar Hermanus.
Hermanus berharap semua komponen masyarakat bisa berperan aktif mencegah
propaganda negatif di media sosial yang cenderung mengarah ke perpecahan.
"Ini tugas kita bersama seluruh komponen masyarakat untuk memberikan pemahaman
dan edukasi cegah dini potensi konflik agar tidak menimbulkan disintegrasi
bangsa yang berujung perpecahan," pungkasnya. Dikesempatan itu, Hetmanus juga
menjelaskan pentingnya keberadaan FKDM dibentuk disetiap daerah hingga
Kecamatan agar potensi konflik bisa dicegah sedini mungkin.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolis Hadi menyampaikan pentingnya rakor ini
digelar untuk mengetahui suara-suara dimasyarakat soal ancaman dan potensi
konflik menjelang Pemilu 2024.
"Kalau kita memahami mars kota Sanggau saya yakin tidak ada masalah. Karena
kita ini semuanya adalah pasak Sanggau. Kalau pasak itu ducabut hancurlah
kita, tapi kalau pasak itu kokoh maka kuatlah kita. Yang jadi pertanyaan
maukah kita yang merupakan pasak sanggau ini dicabut? Tentulah kita semua
tidak mau," pungkasnya.
Tim/Red.