Mega-Berita.com Sanggau - Forum Wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(FW & LSM) Kalbar Indonesia menyatakan siap menggelar aksi damai di Markas
Kepolisian Daerah (Mapolda) Kalbar, pada Rabu (03/08/2022).
Aksi damai ini dalam rangka menyampaikan tuntutan agar pihak kepolisian dapat memberikan efek jera terhadap oknum wartawan yang diduga telah membuat serta menyebarkan berita hoax terkait adanya isu pembalakan hutan yang dibekingi oknum aparat–yang berujung pada penangkapan salah seorang wartawan di Kabupaten Melawi.
"Aksi damai ini dalam rangka menuntut pihak kepolisian agar menindak tegas pelaku, agar ada efek jera kedepannya," jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) FW & LSM) Kalbar Indonesia, Wawan Daly Suwandi melalui keterangan persnya, Senin (01/08/2022).
Pria yang akrab disapa Wan Daly itu menyampaikan, aksi damai ini akan diikuti oleh sejumlah wartawan dan aktivis LSM dari berbagai daerah di Kalbar.
"Beberapa wartawan dan LSM dari berbagai kabupaten dan kota di Kalbar sudah mulai turun ke Pontianak untuk mengikuti aksi damai yang sekaligus melakukan pelaporan terhadap pelaku penyebar berita hoax," bebernya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Wan Daly menilai, dengan adanya pemberitaan oleh oknum wartawan tersebut, telah membuat kredibilitas dan martabat profesi wartawan menjadi rusak. Begitupun dengan citra dan kredibilitas Polri yang juga ikut tercoreng–dan yang pada gilirannya, membuat masyarakat menjadi menjadi resah.
"Saya menilai ada tiga aspek yang dirugikan dalam hal ini. Martabat wartawan menjadi rusak, kredibilitas polisi menjadi menurun, dan masyarakat resah–karena menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pers dan Polri, akibat pemberitaan diduga bohong yang dilakukan itu," papar Sekjen FW & LSM) Kalbar Indonesia.
Oleh karena itu, Wan Daly menilai, bahwa tindakan tegas dan terukur wajib dilakukan pihak kepolisian.
"Karena melalui berita yang terindikasi bohong yang dibuat dan disebarkan oleh oknum tersebut telah mencemarkan nama baik institusi kepolisian dan juga profesi kewartawanan," jelasnya.
"Mana ada, katanya (dalam berita yang dibuat oknum tersebut) ada oknum wartawan yang ditangkap karena melakukan pemerasan, bohong itu! Dari Kabid Humas Polda Kalbar sudah langsung membantahnya," bebernya.
"Segera ungkap dan tangkap pelaku, agar ada efek jera, agar kepercayaan publik segera kembali pulih," pungkas Wan Daly mengakhiri.
Aksi damai ini dalam rangka menyampaikan tuntutan agar pihak kepolisian dapat memberikan efek jera terhadap oknum wartawan yang diduga telah membuat serta menyebarkan berita hoax terkait adanya isu pembalakan hutan yang dibekingi oknum aparat–yang berujung pada penangkapan salah seorang wartawan di Kabupaten Melawi.
"Aksi damai ini dalam rangka menuntut pihak kepolisian agar menindak tegas pelaku, agar ada efek jera kedepannya," jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) FW & LSM) Kalbar Indonesia, Wawan Daly Suwandi melalui keterangan persnya, Senin (01/08/2022).
Pria yang akrab disapa Wan Daly itu menyampaikan, aksi damai ini akan diikuti oleh sejumlah wartawan dan aktivis LSM dari berbagai daerah di Kalbar.
"Beberapa wartawan dan LSM dari berbagai kabupaten dan kota di Kalbar sudah mulai turun ke Pontianak untuk mengikuti aksi damai yang sekaligus melakukan pelaporan terhadap pelaku penyebar berita hoax," bebernya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Wan Daly menilai, dengan adanya pemberitaan oleh oknum wartawan tersebut, telah membuat kredibilitas dan martabat profesi wartawan menjadi rusak. Begitupun dengan citra dan kredibilitas Polri yang juga ikut tercoreng–dan yang pada gilirannya, membuat masyarakat menjadi menjadi resah.
"Saya menilai ada tiga aspek yang dirugikan dalam hal ini. Martabat wartawan menjadi rusak, kredibilitas polisi menjadi menurun, dan masyarakat resah–karena menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pers dan Polri, akibat pemberitaan diduga bohong yang dilakukan itu," papar Sekjen FW & LSM) Kalbar Indonesia.
Oleh karena itu, Wan Daly menilai, bahwa tindakan tegas dan terukur wajib dilakukan pihak kepolisian.
"Karena melalui berita yang terindikasi bohong yang dibuat dan disebarkan oleh oknum tersebut telah mencemarkan nama baik institusi kepolisian dan juga profesi kewartawanan," jelasnya.
"Mana ada, katanya (dalam berita yang dibuat oknum tersebut) ada oknum wartawan yang ditangkap karena melakukan pemerasan, bohong itu! Dari Kabid Humas Polda Kalbar sudah langsung membantahnya," bebernya.
"Segera ungkap dan tangkap pelaku, agar ada efek jera, agar kepercayaan publik segera kembali pulih," pungkas Wan Daly mengakhiri.
(Red/Tim)