Iklan

Bupati Sintang Buka Sosialiasi Sejarah dan Nilai Museum KAA Bandung

mega-berita.com
Sabtu, 27 Agustus 2022 | 19.16 WIB Last Updated 2022-08-27T12:16:40Z
Mega-Berita.com   Sintang - Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH membuka pelaksanaan Sosialisasi Sejarah dan nilai-nilai Museum Konferensi Asia Afrika di Pendopo Bupati Sintang pada Sabtu, 27 Agustus 2022. 

Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Asosiasi Museum Indonesia Amida Kalimantan bekerjasama dengan Museum Konferensi Asia Afrika Bandung tersebut menghadirkan peserta dari kalangan pelajar, penggiat sejarah, perwakilan etnis, penggiat budaya Kabupaten Sintang.

Bupati Sintang H. Jarot Winarno menyampaikan Indonesia adalah bangsa besar dan kita bangga tinggal di Indonesia.

 " diusia 77 tahun kita terus berdiri kokoh, ada negara lain yang bangkrut. Saat ini kita dihadapi dengan tantangan kondisi ekonomi yang tidak baik. Ada banyak komoditas yang harganya naik tetapi kita terus mampu menghadapi kondisi ini" terang Bupati Sintang.
 
"Kabupaten Sintang terdiri dari berbagai macam etnis. Sintang adalah Indonesia mini. Sintang rumah besar kita bersama" terang Bupati Sintang.
 
"Tahun 1955 yang lalu dilaksanakan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Kita memimpin negara di kawasan Asia dan Afrika untuk bersatu dan mengikrarkan diri untuk hidup damai dan berdampingan. Itulah sejarah dunia ini, dan Indonesia terus menjaga perdamaian dunia" terang Bupati Sintang.
 
" di dalam negeri Indonesia, kita bisa hidup damai. Sementara ada banyak negara meskipun satu bahasa, satu suku dan satu agama tetapi tidak damai dan penuh konflik seperti beberapa negara di Timur Tengah. Sejarah sudah membuktikan bahwa perdamaian sangat penting untuk dijaga. Terima kasih kepada Amida dan Museum Konferensi Asia Afrika yang sudah melaksanakan kegiatan ini" tutup Bupati Sintang.
 
Kepala Museum Konferensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi menyampaikan alasan melaksanakan kegiatan di Kabupaten Sintang yakni Sintang bagian dari sejarah lahirnya Burung Garuda dan Sintang didiami oleh semua etnis yang ada di Indonesia.

"semua itu ada hubungannya dengan Museum Konferensi Asia Afrika Bandung yang ingin menanamkan nilai perdamaian. Pada 18 April  1955 yang lalu, Bandung dijadikan lokasi bertemunya pemimpin negara di Asia dan Afrika dalam sebuah pertemuan Konferensi Asia Afrika" terang Dahlia Kusuma Dewi.
 
"KAA menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kawasan Asia Afrika untuk menciptakan perdamaian dunia. Konsep politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Kita bebas dan merdeka dalam menentukan sikap dalam pergaulan dunia khususnya saat ada blok Barat dan blok Timur" tambah Dahlia Kusuma Dewi.
 
"dari Bandung, saat itu kita menyuarakan kesamaan posisi negara yang ada di dunia. Saat itu kita baru 10 tahun merdeka, tetapi kita sudah mampu menunjukkan diri sebagai negara yang mendukung perdamaian dunia.  Ada 29 negara di kawasan Asia Afrika yang hadir di Bandung saat itu termasuk Indonesia sebagai tuan rumah "tambah Dahlia Kusuma Dewi.
 
Ketua AMIDA Kalimantan Siti Musrikah menyampaikan Asosiasi Museum Indonesia Kalimantan membawahi 24 Museum swasta dan negeri di Pulau Kalimantan.

"Kegiatan ini untuk mengenakan sejarah dan nilai dari Museum Konferensi Asia Afrika Bandung. Kami berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan agar nilai sejarah bisa dipahami oleh banyak kalangan di Kabupaten Sintang" terang Siti Musrikah.


(HP/red).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bupati Sintang Buka Sosialiasi Sejarah dan Nilai Museum KAA Bandung

Iklan