Mega-Berita.com Sintang - Mulut Agustinus (35) tampak menggelembung untuk mengumpulkan udara. Sorot matanya tajam dan tangan yang kokoh. Peserta asal Dewan Adat Dayak Kecamatan Sungai Tebelian dengan berpakaian pernak-pernik adat Dayak sedang mengikuti lomba menyumpit di halaman Betang Jerora Satu pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Peserta lainnya, Niko (28) peserta asal Sungai Tebelian juga tampak percaya diri mengikuti lomba menyumpit. Pakaian yang dikenakan menggunakan pakaian adat khas Dayak sesuai arahan panitia lomba. Sebanyak 19 peserta bersaing pagi itu. Cuaca pagi sabtu yang mendung dan ada sedikit angina sepoi-sepoi membuat semua peserta harus ekstra menghitung kekuatan angin.
Satu kali lomba menghadirkan 3 orang peserta. Masing masing peserta diberikan hak 10 damak. Ketiga peserta diberikan waktu 3 menit. 5 damak dilepas dengan cara berdiri dan 5 damak dilepas dengan posisi jongkok. Usai 10 damak dilepas dalam waktu 3 menit, peserta dan tim juri sama-sama melihat dan menghitung poin yang dihasilkan masing-masing peserta.
Sebanyak 19 peserta selesai mengikuti lomba, pada rekapitulasi poin yang dihasilkan. Niko asal DAD Sungai Tebelian berhasil juara pertama dengan meraih poin 230, juara kedua Jean Fernando asal Persatuan Sumpit Sintang meraih juara kedua dengan poin 215 dan Alvian Tinus asal DAD Sungai Tebelian meraih juara ketiga dengan poin 185.
Paskalia Tri Kurniati Panitia Lomba Menyumpit menjelaskan bahwa selama pendaftaran dibuka selama satu minggu ada 20 peserta yang mendaftar dan satu diantaranya adalah peserta putri.
“namun, dihari pelaksanaan hari ini, yang putri tidak datang. Aturan dalam mengikuti lomba menyumpit adalah pria atau wanita perorangan yang mewakili DAD, Sanggar, Organisasi, Kampus/Sekolah. Jarak Tembak’Putra 30 Meter dan untuk Putri 20 Meter. Sumpit dan Damak dibawa sendiri oleh peserta, panjang batang sumpit bebas serta wajib menjunjung tinggi sportifitas” beber Paskalia Tri Kurniati.
Budi / Humas Pemda