Iklan

Cari Penyebab Tingginya SILPA, Badan Anggaran akan Meneliti

Jumat, 08 Juli 2022 | 21.18 WIB Last Updated 2022-10-04T14:20:38Z




Mega-berita.com
- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengatakan bahwa pihaknya akan mencari penyebab tingginya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 190,75 miliar.

Sebelumnya, tingginya SILPA terungkap dalam dalam Raperda Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sintang tahun 2021.

“DPRD melalui Badan Anggaran akan meneliti adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 190,75 miliar yang tertuang dalam Raperda Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sintang tahun 2021. Sebab jumlah itu cukup besar jika dibandingkan SILPA tahun 2020 yakni sebesar Rp 46,13 miliar.  Kita akan mencari apa titik permasalahan hingga terjadi SILPA yang sangat besar yakni Rp 190 miliar. Kami tidak mau berpikir bahwa SILPA adalah sesuatu yang buruk dulu,” katanya.

Karena, kata Ronny, bisa jadi ini merupakan suatu efisiensi belanja dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kalau memang itu yang terjadi maka harus diberikan apresias. Tapi, apabila penyebab SILPA tinggi karena kelalaian atau ketikakmampuan OPD menyerap maka hal itu merupakan suatu koreksi. Terutama bagi OPD-OPD yang tidak mampu menyerap. Jadi menanggapi SILPA ini tergantung sudut pandang. Kalau untuk efiensiensi tentunya hal yang positif. Kalau itu disebabkan karena ketidakmampuan menyerap anggaran, itu adalah hal yang negatif.

“Setelah berkas terkait  SILPA diteliti oleh Badan Anggaran, DPRD akan melakukan rapat kerja dengan instansi terkait. Sekanjutnya akan melakukan peninjauan ke lapangan. Kita juga mau menilai selain dari sisi anggaran, apakah anggaran yang dialokasikan sudah tepat sasaran atau tepat fungsi ke masyarakat di Kabupaten Sintang,” kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Kelam Permai, Dedai dan Sungai Tebelian ini.

Pemerintah Kabupaten Sintang sendiri menjelaskan bahwa laporan perubahan saldo anggaran menggambarkan kenaikan atau penurunan saldo sisa lebih pembiayaan anggaran tahun sebelumnya, dengan SILPA tahun ini. Laporan perubahan saldo anggaran lebih menunjukkan bahwa SILPA tahun anggaran 2021 sebesar Rp 190,75 miliar. Jika dibandingkan SILPA tahun 2020 sebesar Rp 46,13 miliar maka terjadi kenaikan SILPA sebesar Rp 144,62 miliar atau setara 313 persen.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cari Penyebab Tingginya SILPA, Badan Anggaran akan Meneliti

Trending Now

Iklan