Mega-Berita.com – Dalam perhelatan pesta demokrasi yang kerap dijumpai mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hingga Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), menang dan kalah adalah hal yang biasa. Oleh karena itu, apapun hasilnya kandidat yang bertarung harus mempersiapkan diri untuk menerima hasil dari pelaksanaan pesta demokrasi itu.
“Contohnya dalam Pilkades
serentak yang akan digelar di Kabupaten Sintang. Bahwa siapapun figur yang
bertarung menjadi calon kepala desa (Kades) harus siap menerima hasil Pilkades.
Sebagai calon pemimpin, apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada. Ketika
menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilkades dan sudah mendaftar
menjadi peserta, kita harus punya jiwa kesatria. Tentu harus siap menang, siap
kalah. Menang maupun kalah, haruslah dipahami sebagai konsekuensi dari sebuah
pertarungan dalam pesta demokrasi. Termasuk juga dalam kontestasi di tingkat
desa,” kata Santosa, ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Sintang.
Ia menegaskan bahwa, calon yang
kalah di Pilkades bukan berarti tidak hebat. Calon yang menang juga jangan
jumawa atau senang berlebihan. Karena jadi Kades merupakan amanah berat. Dan
yang paling penting harus bisa melaksanakan janji-janji yang sudah disampaikan
dalam kampanye. Serta berupaya untuk mensejahterakan masyarakat melalui
pembangunan-pembangunan di desa.
“Karena meski kalah dalam
kontestasi Pilkades, seseorang tetap bisa berkontribusi membangun desanya
masing-masing. Banyak yang bisa diperbuat untuk desa tanpa harus menjadi kepala
desa. Membangun desa bisa berkolaborasi dengan siapapun sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Untuk calon yang menang dalam Pilkades ingatlah tugas dan
tanggung jawab sangat besar. Bahkan hukum bisa menjerat kades yang masih
menjabat maupun tidak, apabila ditemukan pelanggaran dalam penyelanggaraan
pengelolaan keuangan di tingkat desa,” tegasnya.
Yang tak kalah penting, ketika
mendapat amanah menjadi Kades harus dilaksanakan dengan baik. Tunaikan janji
untuk mensejahterakan masyarakat di desa. Jangan sampai hanya mementingkan
kepentingan pribadi saja.