Mega-Berita.com Bupati Sintang, Jarot Winarno, melaunching alat berat tanda diresmikannya Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) di Desa Merahau Permai, Kecamatan Kayan Hulu, Senin, 16 Mei 2022.
Turut hadir Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan Kab. Sintang, Elisa Gultom, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kab. Sintang Hercolanus Roni, Inisiator Bumdesma Lestari yakni Yelmanus, merupakan mantan Camat Kayan Hulu yang saat ini bertugas di Inspektorat Kab. Sintang, Camat & Unsur Forkopimcam Kayan Hulu, Direktur Bumdesma Lestari, sejumlah Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu Hulu, masyarakat setempat, dan tamu undangan lainnya.
Direktur Bumdesma Lestari, Oktavius Ekapranata menjelaskan, pendirian Bumdesma ini sudah melalui perjalan atau mekanisme yang cukup panjang yakni digagas sejak tahun 2020 lalu oleh Yelmanus, mantan Camat Kayan Hulu yang saat ini bertigas di Inspektorat Kab. Sintang dan baru berjalan tahun 2022 ini.
"31 desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu berkontribusi atau bekerjasama dalam membangun Bumdesma Lesatari. 31 desa ini juga menjadi pemilik modal, dengan masing-masing desa menyertakan 200juta perdesanya"jelas Okavius.
Sementara itu sambung Oktavius, untuk unit usaha yang di jalan kan Bumdes ini yaitu penyewaan alat berat, yang di fungsikan untuk mendukung atau penyongsong penyelesaian permasalahan infrastruktur yang ada di kecamatan kayan hulu, sehingga kedepan bisa menjadi akses pengembangan ekonomi masyarakat ketika daerah tidak terisolir lagi.
"Untuk alat berat Bumdesma Lestari ini ialah jenis Excavator PC 135 Brain Komatsu, sementara Bulldozernya masih dalam proses indent, diperkirakan akan tiba pada juni 2022 nanti, untuk alat lain akan bertahab pengadaannya melihat kondisi keuangan yang ada. Personel pengelola kami ada tujuh orang yang masih muda-muda"ujar Oktavius.
"Penyewaan alat berat ini bisa untuk semu kalangan, tidak hanya kalangan pemerintahan desa saja, masyarakat juga bisa kalau mau menyewa"tambah dia.
Bupati Sintang, Jarot Winarno, menyampaikan apresiasi atas berdirinya Bumdesma Lestari yang langsung ia resmikan tersebut. Ia berharap keberadaan Bumdesma Lestari dengan penyewaan alat berat bisa mengatasi kegawatdaruratan infrastrukur di Kecamatan Kayan Hulu.
"31 desa di kayan hulu sudah sepakat pendirian bumdesma ini. Tujuannnya jelas untuk membuka isolasi daerah. Kita kabupaten berusaha membuka isoslasi dari merahau ke tanjung biru, darui tanah kuning ke tapang benua kita sudah mulai, dari ke nanga paya ke riam panjang ke nanga tapang. Tapi tentu tidak maksimal"ujar Jarot.
"Kita harap dengan adanya bundesma lestari ini persoalan di desa segera selesai, seperti jalan dan jembatan. Ini merupakan bumdesma ketiga di kabupaten sintang"tambah Jarot.
Selain itu lanjut dia, Bumdesma ini juga bisa meningkatkan konomi di desa, karena dengan 20% tanah desa untuk ketahanan pangan. "Sebagian bisa tanam sawit, pinang, karet, kopi, dan tanaman lain, saya harap bisa berkembang kedepannya"ucap Jarot.
Jarot pun meminta dalam prosesnya manajemen harus transparan salah satunya pengelolaan keuangan Bumdesma Lesatari.
"Diatur manajamennnya yang bagus. Tenaha ahli maupun pendamping desa harus aktif mendampingi desa, dan mendampingi bumdesma ini"pesan Jarot.
"Menajemen hati-hati, tidak mudah, melaunching mudah, merawat alat mahal, dan mengatur pembagiannya susah, hati-hati semuanya, dengan adanya bumdesma ini kayan hulu semakin maju"harap Jarot.
Inisiator Bumdesma Lestari yakni Yelmanus, merupakan mantan Camat Kayan Hulu yang saat ini bertugas di Inspektorat Kab. Sintang, mengungkapkan, tercetusnya ide mendirikan Bumdesa Lestari ialah karena wilayah Kayan Hulu masih terisolirnya akses infrastruktur jalan, sehingga akses masyarakat sangat sulit.
"Kayan Hulu ini kesulitannya infrastruktur jalan belum memadai jadi memberatkan perekonomian masyarakat. Melalui diskusi kita sepakat tercetus ide mendirikan bumdesma"ungkap Yelamanus.
"Lalu kita musyawarah di setiap desa, sampai 4 kali. Yang kita gagas ini bukan hanya sekadar akal-akalan. Kita ingin bentuk badan usaha yang memberikan kontribusi pada pemerintah desa dan masyarakat," jelas dia.
Keberadaan Bumdesma Lestari ini, kata Yelmanus selain untuk membuka akses infrastruktur jalan yang masih terisolir, juga akan berdampakan terhadap peningkatan ekonomi desa.
"Kalau akses jalan kita benahi dulu, otomatis akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas sehingga ekonomi desa bisa meningkat. Ide kita tawarkan, kita buka isolasi kayan hulu mendukung program pemerintah daerah dalam mengatasi kegawatdaruratan infrastruktur.
Ide inilah yang bisa menyatukan masyarakat kayan hulu. Kita bandingkan saja ke nanga masau kalau lewa sungai minmal 60 liter bensin, kalikan 12 ribu perliter, minimal 1 orang keluar biaya 1,5 juta, sudah sama dengan tiket ke jakarta. Ini sangat memberatkan perekonomian masyarakat" ujar Yelmanus.
"Ini yang harus kita atasi, kita tawarkan bagaimana kalau kita buat bumdes, kita gerak dalam penyewaan alat berat untuk mengatasii infratruktur dengan cara sambung menyambung dari desa membangun jalan desa secara berurutan, ini bisa diterima masyarakat"tambah Yelmanus.(H.P).
Akbar/Humas Pemda