Mega-Berita.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang) melaksanakan Rapat Kerja membahas keluhan petani plasma. Rapat yang dihadiri Ketua DPRD Sintang, Komisi D DPRD Senin 23 Mei 2022 berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Sintang.
Turut hadir Tim
Pembina Pembangunan Perkebunan Kabupaten ( TP3K ) Kabupaten Sintang , Badan
Pertanahan Nasional ( BPN ) Kabupaten Sintang , Dinas Perindustrian ,
Perdagangan , Koperasi - UKM Kabupaten Sintang , PT . Hartono Plantation
Indonesia ( HPI ) GROUP , Camat Ketungau Hilir , Camat Ketungau Tengah ,
Kapolsek Ketungau Hilir , Kapolsek Ketungau Tengah , Kepala Desa Tirta Karya ,
Kepala Desa Mungguk Lawang , Kepala Desa Pampang Luah , Kepala Desa Mungguk
Kelapa , Kepala Desa Sungai Mali , Kepala Desa Sungai Maung , Ketua Koperasi
Bina Tani Sejahtera ( BTS ) , Ketua Koperasi Bina Tani Mandiri ( BTM ) , dan Bank
Mandiri
Ketua Komisi D DPRD Sintang,
Zulherman memimpin rapat kerja lanjutan membahas keluhan petani plasma dari
Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan Ketungau Hilir. Petani plasma tersebut tergabung
dalam Koperasi Bina Tani Sejahtera (BTS) dan Koperasi Bina Tani Mandiri (BTM) yang
bermitra dengan PT Buana Hijau Abadi (PT BHA 2) dari Hartono Plantation
Indonesia (HPI Grup).
Dikesempatan tersebut, dihadirkan
perwakilan Bank Mandiri dari Jakarta yang mengelola semua plasma di seluruh
Indonesia termasuk kredit Koperasi Bina Tani Sejahtera (BTS) dan Koperasi Bina
Tani Mandiri (BTM). “Hari ini kita mendengarkan keterangan-keterangan maupun
data dari Bank Mandiri,” Kata Zulherman.
Perwakilan pihak perbankan yang
ditunjuk kemudian menjelaskan tentang jumlah lahan plasma yang diagunkan ke
bank serta besaran kredit yang harus dan sudah dibayar oleh koperasi.
Penjelasan pihak bank kemudian ditanggapi oleh koperasi BTS dan BTM.
Rapat kerja tersebut berjalan
alot. Karena banyak pertanyaan dilontarkan petani plasma pada pihak bank
terkait ketidaksesuaian data. Terutama terkait dengan data yang dimiliki petani
plasma dengan pihak bank.