Mega-Berita.com Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rustam, M.Pd. Kons Rektor IKIP PGRI Pontianak, Dosen Pembina Program Magang dan KKM, Mahasiswa dan Mahasiswi, Perwakikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang dan Kepala Sekolah tempat pelaksanaan Program Magang dan KKM.
Yustinus J, S. Pd, M.A.P Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang saat membacakan sambutan Wakil Bupati Sintang menyampaikan ucapan selamat datang bagi mahasiswa magang dan KKM di Kabupaten Sintang. “magang dan KKM dimana merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menggali, dan memodifikasi ilmu yang diperoleh ditempat magang dan KKM.
Kami sangat menyambut baik serta mengapresiasi kedatagan mahasiswa magang dan KKM di Bumi Senentang. Kehadiran mahasiswa dapat membantu dan memberikan warna baru bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi covid-19, yang menuntut sekolah untuk selalu berinovasi saat proses belajar mengajar berlangsung” terang Yustinus J.
“banyak keuntungan yang diperoleh ketika mengikuti magang dan KKM, diantaranya membangun jiwa disiplin dan mengikuti segala aturan yang berlaku ditempat magang dan kkm. dapat membangun etika kerja serta perilaku sopan santun dengan semua pegawai ditempat kerja.
Dapat menambah kemampuan komunikasi dengan para guru professional. Magang merupakan ajang pelatihan kerja bagi mahasiswa dan praktek kerja. Kondisi ini, menjadi keberuntungan tersendiri bagi mahasiswa yang melakukan magang” terang Yustinus J.
“guru adalah pekerjaan yang mulia, oleh karena itu kalian harus bangga menjadi seorang guru demi bisa mencetak generasi masa depan bangsa. selain itu peluang menjadi guru masih sangat terbuka saat ini. Dalam menghadapi bonus demografi yang berarti komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif,
tentu semuanya harus mengetahui, bahwasanya posisi generasi muda sangat penting sekali untuk bisa memperketat dalam menghadapi era yang serba digital yang sudah memasuki 5.0 yang memiliki kecepatan cukup tinggi. Untuk itu diperlukan gerak dan pengetahuan yang cepat pula” tambah Yustinus J.
“kami berharap dalam melaksanakan magang dan KKM dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga apa yang menjadi tujuan benar-benar tercapai dan kami berharap kalian dapat memanfaatkan magang dan KKM ini dengan baik,
karena nantinya akan ada sesuatu yang kalian dapatkan, karena pengalaman adalah guru terbaik. Kami juga berharap kedepannya kerjasama selama ini bisa semakin baik demi memajukan dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan di Kabupaten Sintang” tambah Yustinus J.
“saya juga ingin mengingatkan, saat melaksanakan program magang dan KKM ini agar tetap mematuhi protokol kesehatan supaya semua terhindar dari covid-19 yaitu dengan cara memakai masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan orang banyak juga selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Jadilah penggerak insiatif kita, dengan tetap mengedepankan etika maupun fokus kita dan jangan hanya menghabiskan hal yang remeh-temeh. mengingat saat ini zamannya sudah serba cepat dan tentulah kita harus bisa lebih efektif dalam menghadapi tantangan zaman ini” tutup Yustinus J.
Rustam Rektor IKIP PGRI Pontianak menyampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang akan melaksanakan magang dan KKM di Kabupaten Sintang ini memang berasal dari Kabupaten Sintang dari berbagai kecamatan. “putra putri terbaik Kabupaten Sintang yang berjumlah 46 orang yang sudah memasuki semester 7.
Di waktu yang bersamaan juga, mahasiswa kami memulai pelaksanaan magang dan KKM di 13 kabupaten kota lainnya di Kalbar. Tujuan kegiatan ini selain sebagai salah satu kurikulum yang harus ditempuh oleh semua mahasiswa kami yang memasuki studi akhir, kegiatan ini juga sebagai ujicoba dilapangan terkait apa yang sudah didapatkan mahasiswa selama kuliah mengenai keilmuan kependidikan” terang Rustam.
“ini ujicoba mahasiswa untuk terjun di masyarakat sebagai calon guru atau calon pendidik. Sudah hampir 2 tahun, kita dilanda covid-19. Yang sangat terasa adalah ekonomi dan dunia pendidikan. Apakah cara pembelajaran online sudah efektif.
Kadang-kadang pelaksanaannya, tanpa dibekali sistem yang jelas dan kearah mana tujuannya. Kita hanya berkomunikasi saja melalui media seperti zoom meeting, google meet, dan whatsapp. Namun, apa yang kita hasilkan, apa yang dicapai. Rasanya masih jauh dari harapan. Sistem daring ini, belum kita pahami dengan baik. Di 2 tahun ini, bagaimana kualitas pendidikan kita” terang Rustam.
“Maka dari itu, mahasiswa peserta magang, harus bisa melakukan evaluasi. Coba dianalisi, dampak dari pembelajaran daring, bagi pelajar, orangtua, guru, mahasiswa dan Dinas Pendidikan. Evaluasi ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan.
Jangan sampai, dua tahun yang sudah kita laksanakan secara online, kita berlarut larut lalu masuk ke tahun ketiga nanti, yang akhirnya ada anak-anak mendapatkan ijazah, tanpa melakukan tatap muka. Kita miris dengan kondisi ini, ini menjadi catatan penting bagi daerah, untuk menemukan sistem dan kebijakan pembelajaran daring ini” terang terang Rustam.
(Akbar/Humas Pemda)